Jumat, 18 Januari 2013

Cegukan (Singultus, Hiccups)

Cegukan biasanya jinak dan melibatkan lengkung refleks nervus frenikus dan vagusdiafragma,
glotisdan interkostal. 
Tatalaksana harus diberikan pada pasien dengan cegukan yang parah atau persisten.
Modalitas pengobatan bervariasimulai dari teknik anekdot untuk fenotiazindopamin
antagonisantikonvulsandan lain-lain.

Pengertian Cegukan (Singultus, Hiccups)

Hiccups adalah suatu kontraksi involunter, intermiten spasmodik dari diafragma dan otot interkostal yangmenyebabkan inspirasi mendadak yang berakhir dengan penutupan mendadak glotismembuat suara cegukan klasik.Frekuensinya adalah 4-60 cegukan / menit dengan interval teratur.
Cegukan didefinisikan sebagai persisten jika mereka bertahan lebih dari 48 jam dan din
yatakan parah jika merekabertahan lebih dari bulan (bisa Anda bayangkan?!) Pria di atas usia 50 lebih cenderung memiliki cegukan yang parah dibandingkan dengan perempuan.

Patofisiologi Cegukan
 
Tidak diketahui apakah ada fungsi cegukan. Cegukan bahkan terjadi di rahim pada trimester ketiga. Cegukan inimelibatkan lengung refleks 1saraf frenikussaraf vagusrantai simpatis 2mediator pusat dan 3) nervus frenikussarafglotisdan otot interkostalMediator sentral  melibatkan pusat-pusat pernapasan, nucleus nervi frenicibagianreticular batang otakdan hipotalamusBiasanyacegukan melibatkan satu sisi diafragmameninggalkan lebih dari ototinterkostal right.nd menyebabkan
inspirasi mendadak yang berakhir dengan penutupan mendadak glotismembuat suara cegukan klasiknormal
Tingkat adalah 4-60 cegukan / menit dengan interval teratur.
Cegukan didefinisikan sebagai persisten jika mereka bertahan lebih dari 48 jam dan keras jika mereka bertahan lebih dari 2
bulan (bisa Anda bayangkan?!) Pria di atas usia 50 lebih cenderung memiliki cegukan keras daripada perempuan.

Sumber: http://majiidsumardi.blogspot.com/2012/11/cegukan-singultus-hiccups.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar